Langsung ke konten utama

Nge-trip Ala - Ala di Lereng Gunung Lawu (Part. Telaga Sarangan)

 

Kawasan wisata alam ini terletak di lereng Gunung Lawu, tepatnya berada di Jalan Raya Telaga Sarangan, Sarangan, Plaosan, Telaga Pasir, Sarangan, Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Dan jika sudah mampir kesini, tak elok rasanya kalau tidak membawa buah tangan asli dari tempatnya. Di Telaga Sarangan, ada ragam buah tangan yang bisa Traveler bagikan kepada keluarga atau rekan kerja sebagai oleh-oleh.  Mulai dari kerajinan tangan dari anyaman bambu, aksesoris, makanan ringan khas Jawa Timur, dan tanaman sayur hijau segar yang bisa di bawa atau di tanam di pekarangan rumah.

Kotanya asyik, menyejukkan dan berselimutkan aura kebahagiaan. Kenapa bisa begitu? Yah, Magetan merupakan sebuah kabupaten di provinsi Jawa Timur yang udaranya selalu segar karena berada di lereng Gunung Lawu, serta dikelilingi dengan panorama alamnya yang memukau, penuh dengan hijaunya pepohonan yang rimbun.  Karena pesonanya ini, Magetan pun mendapat julukan The Nice of Java.  Banyak destinasi wisata di Magetan yang menyihir Traveler untuk menyambanginya, menikmati keindahannya, merasakan kesejukkannya serta menatap pesonanya, salah satunya adalah Telaga Sarangan.

Telaga Sarangan merupakan serpihan surga yang terletak di daerah dataran tinggi, di balik lereng kaki Gunung Lawu, sehingga udara yang menyelimuti telaga ini selalu sejuk menyegarkan. Seringpula tetibaan kabut turun menyapa, membawa suasana menjadi melodrama, menikmati dinginnya udara sambil menatap sang halimun, sungguh hal yang sangat mengasyikkan!

Telaga Sarangan dikenal juga dengan sebutan Telaga Pasir yang merupakan telaga alami, berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut dengan luas telaga mencapai 30 hektar serta kedalaman danau mencapai 28 meter.  Telaga ini dikelilingi oleh perkebunan sayur dan pohon-pohon khas dataran tinggi seperti pohon cemara dan sejenisnya.  Dengan kondisi alam yang begitu indah dan asri, air danaunya yang sangat jernih dan bersih serta danau yang dikelilingi pegunungan dan pepohonan yang hijau dan tinggi, membuat siapa pun yang datang kesini enggan beranjak. Terhipnotis dengan aura magic yang dipancarkan alam Telaga Sarangan ini. Dan yang paling menakjubkan adalah, terkadang gunung, pepohonan, dan langit memantul dengan indah di permukaan danau.  Benar-benar panorama yang menakjubkan!

Banyak keseruan yang bisa dilakukan di objek wisata alami ini.  Traveler dapat menikmati serunya berkeliling Telaga Sarangan dengan menggunakan transportasi speedboat, menjelajahi danau dengan kecepatan tinggi yang memacu adrenalin karena penumpang akan terombang ambing, meliuk-liuk di atas air. Untuk menjaga keamanan, tiap penumpang wajib memakai pelampung.

Atau untuk yang lebih santai lagi, Traveler dapat memilih perahu dayung untuk menikmati panaroma sekeliling danau.  Karena telaga ini berada di kaki gunung, suhu rata-rata disana mencapai 15-20 derajat Celcius.  Dingin dan sangat menyejukkan! Tak jarang disekitar danau pun seringkali berkabut, menambah indah dan syahdu pemandangan.

Berkuda juga jadi salah satu kegiatan yang mengasyikkan disini.  Sambil berkuda mengelilingi area Telaga Sarangan, Traveler akan dibawa menyusuri tepian danau sambil menikmati pemandangan sekitar.  Di sini tersedia kuda – kuda yang disewakan.  Dan setiap kuda sudah diberi penampung kotoran, sehingga kotoran kuda tidak jatuh ke jalan ataupun telaga.

Tak ingin melakukan apapun, hanya ingin menatap keindahan alam sambil me-rileks kan pikiran, juga seru lho untuk dilakukan di Telaga Sarangan ini.  Istilah kerennya, ‘the art of doing nothing’, tidak mengerjakan apapun cukup menikmati keindahan alam.  Traveler dapat duduk santai di tepian danau, diatas tikar dan rehat sesaat melepas segala kepenatan dari rutinitas selama ini,

Telaga Sarangan memang berada di lereng gunung, namun akses menuju lokasi ini sangat baik. Jalanan beraspal mulus, membuat nyaman kendaraan yang melewatinya. Rute yang ditempuh jika dari Kota Magetan cukup dekat, jaraknya sekitar 16 kilometer dan bisa ditempuh dalam waktu 30 menit berkendara.

Sedangkan jika dari Madiun, jarak yang ditempuh sekitar 44 kilometer dengan waktu tempuh berkendara mencapai 1,5 jam. Jika Traveler dari Kota Solo/Surakarta, dapat memilih menggunakan kendaraan pribadi atau bus travel. Jika memilih bus, tersedia Bus Jurusan Solo – Magetan. Dari Solo jarak tempuh ke Magetan kurang lebih 2 jam dengan jarak 60 kilometer.

Fasilitas yang disediakan di Telaga Sarangan sudah lengkap. Seperti mushola, lahan parkir, toilet, serta warung makanan, semuanya ada. Bagi yang ingin menginap, di sekitar area juga terdapat penginapan yang bisa disewa dengan harga bervariasi.


Nah, setelah lelah berwisata pastinya perut akan terasa lapar, bukan? Khusus untuk kalian ada rekomendasi salah satu kuliner kambing yang ada di Madiun. Yuhuuu, AQIQAH MADIUN salah satu cabang dari aqiqah terbesar AQIQAH NURUL HAYAT. Selain menyediakan jasa untuk pesanan tasyakuran aqiqah, di AQIQAH MADIUN juga menyediakan berbagai menu kambing aqiqah yang bisa dinikmati tanpa harus menunggu untuk melaksanakan aqiqah. 

AQIQAH NURUL HAYAT MADIUN yang selama ini kita kenal dengan aqiqah-nya, sekarang punya masakan yang bisa dipesan harian, yaitu nasi kebuli, nasi mandi dan sate buntel.

Yuk, pesan sekarang!

Jl. Kapten tendena No. 28 A Sidorejo wungu Madiun (Barat pabrik gula kanigoro)
(0351)452425 atau 081259851000



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Memasak dan Dapur, Paratha & Roties (resep by Sangita Bhaya)

Paratha memiliki peran penting dalam resep masakan India. Hampir tidak ada orang yang tidak menyukai rasa paratha. Tetapi karena minyak berlebih, beberapa orang menahan diri untuk memakannya, dan kehilangan rasanya yang menakjubkan. Mulai hari ini Anda tidak perlu membunuh pikiran Anda. Karena saya akan memberi tahu Anda cara membuat paratha tanpa minyak. Paratha ini akan selembut dan gurih seperti parathas dengan minyak. Minyaknya sendiri tidak memiliki rasa, digunakan dalam paratha untuk melembutkannya. Mari kita lihat bagaimana membuat parathi tanpa minyak. Untuk menyiapkan tepung paratha, tepung tersebut dicampur dengan garam dan minyak lalu diremas dengan air. Garam digunakan untuk memberi rasa dan membuat minyak paratha lembut. Saat menyiapkan adonan untuk paratha tanpa minyak, tambahkan garam di dalamnya dan uleni adonan dengan susu hangat sebagai pengganti air. Anda bisa membuat paratha jenis apa pun dengan tepung ini. Seperti kentang parathas, parathas kembang kol atau paneer ...

Fatwa MUI ! Hukum Hewan Kurban Terjangkit Wabah PMK

  Fatwa MUI ! Hukum Hewan Kurban Terjangkit Wabah PMK Fatwa MUI Wabah PMK yang melanda hewan Qurban. Sebelum membahas fatwanya, apa sih penyakit PMK yang menyerang hewan qurban ini? Apa Itu Wabah PMK ? PMK atau disebut dengan Penyakit Mulut dan Kuku dikenal sebagai Foot and Mouth Disease adalah penyakit hewan menular yang menyerang ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan babi. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa PMK yang mewabah ini berada pada level yang ringan dengan tingkat resiko rendah sehingga jenis PMK ini dapat ditangani secara cepat. PMK ini memang berbahaya bagi hewan, tetapi tidak menular atau tidak beresiko pada kesehatan manusia. Nah, bagaimana fatwa MUI dalam menyikapi kondisi PMK ini? Fatwa MUI Wabah PMK Menyerang Hewan Qurban Hukum hewan kurban saat wabah Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK sudah difatwakan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Hukumnya ada 3 yaitu sah, tidak sah, dan sedekah atau tidak memenuhi syarat hewan kurban . Fatwa MUI...

Aqiqah Sumedang Terbaik

    Waktu Pelaksanaan Aqiqah Sumedang Waktu pelaksanaanya, disunnahkan pada hari ketujuh. Jika tidak dapat, maka pada hari keempat belas. Bila tidak, maka pada hari kedua puluh satu. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Semua anak yang lahir tergadaikan dengan aqiqahnya, yang disembelih pada hari ketujuh“. [HR Ibnu Majah, Abu Dawud dan At Tirmidzi, dan dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’ Ash Shaghir, 2563] “Aqiqah disembelih pada hari ketujuh atau empat belas atau dua puluh satu“. [HR Al Baihaqi, dan dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’ Ash Shaghir, 4132]. Ada sebagian ulama, di antaranya Syaikh Shalih Fauzan yang berpendapat bolehnya melakukan aqiqah selain waktu di atas tanpa batas. Namun, mereka sepakat, bahwa yang utama pada hari ke tujuh. Sehingga, berdasarkan pendapat ini, maka orang tua yang belum mampu pada waktu-waktu tersebut dapat menundanya manakala sudah mampu. Syaikh Shalih Al Fauzan mengatakan: Para...